Rabu, 06 Oktober 2010

cekit cekit

disuatu hari yang sangat puanass,,, saya dan seorang teman berniat kembali ke rumah usai pendampingan karya ilmiah di seebuah universitas. saat hendak pulang, tiba-tiba terdengar sebuah usul yang awalnya menggiurkan.
"Maem dulu yuk. Aku pengen coto Makassar" saya mengiyakan karena cacinng di perut sudah mulai berdemo.
 lebih dari 1 jam saya menghampiri tempat demi tempat di bawah terik matahari dan keringat yang mengucur derass bersama mbak ayu ne sing pinter buaaanget dan sangat-sangat menggemaskan!

cekit cekit cekit cekiiiiiiiiit

panasnya matahari menyapa lenganku. tak ada 1 penjualpun yang membuka warungnya. saya mengusulkan untuk mengganti menu makan siang menjelang sore kami. namun mbak ayu ne sing pinter banget daan menggemaskan tetap ngotot ingin coto Makassar.
Yah, dari pada kebanyakan argumen, iya saja lah. maklum, penyakit orang baru jomblo, uring-uringan!

5 menit ......

10 menit ......

15 menit .......

para cacing masih bisa kompromi.

daaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn...............

1 jam!!!!!!!!!!!!!!!!

gilak udah pada orasi nih >:(

sepertinya teman saya sudah tidak tega melihat manusia baik hati dan begitu sabar di depannya kelimpungan menenangkan cacing-cacing yang sibuk berorasi. dia pun mengungkapkan kalimat yang menurut saya sangat bijak!

"Maem mie ayam wae yoooooo"

raaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrwwwwwwwwwwwwwrrrrrrr!!!!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar